Blog Archive
-
2008
(40)
- Desember(6)
- November(1)
- Oktober(4)
- Agustus(4)
-
Juli(19)
- Ketika Cinta Bertasbih
- Air Mati
- Pindah Kantor
- Kesabaran..
- Istiqarah
- Sibuk..sibuk..
- Earphone
- Dua Bintang
- Kriteria calon pasangan
- Makasih Ya Allah
- Selamat Jalan Ivan
- Bingung..
- traktir..traktir..
- Selamat Datang Bulan Rajab
- Ikhtiarku
- Reunian kecil-kecilan
- Tim Sehati
- Jatah makan..10 Ribu Per hari
- Atasanku seorang muslimah..
- Juni(6)
About Me
- Indra Satrio
- Hanya seorang Abdullah
Arsip Blog
-
▼
2008
(40)
-
▼
Juli
(19)
- Ketika Cinta Bertasbih
- Air Mati
- Pindah Kantor
- Kesabaran..
- Istiqarah
- Sibuk..sibuk..
- Earphone
- Dua Bintang
- Kriteria calon pasangan
- Makasih Ya Allah
- Selamat Jalan Ivan
- Bingung..
- traktir..traktir..
- Selamat Datang Bulan Rajab
- Ikhtiarku
- Reunian kecil-kecilan
- Tim Sehati
- Jatah makan..10 Ribu Per hari
- Atasanku seorang muslimah..
-
▼
Juli
(19)
My Friends
28 Juli 2008
12.44 | Diposting oleh
Indra Satrio
Hari ini, aku pindah kantor (bukan pekerjaan lho), yang semula di kuningan menjadi di Sudirman, tepatnya di Menara Standard Chartered lantai 31.
Agak sedih juga meninggalkan kantor di tempat yang lama, kangen dengan bincang-bincang bersama sepasang suami istri yang sudah cukup tua, tapi dengan keromantisannya, mereka berdua berjualan nasi remes dan soto betawi. Jadi teringat, bahwa mereka berdua jika berjualan, sang suami (bisa dibilang kakek sich) mendorong gerobak untuk sampai tujuan, sedangkan sang nenek adalah yang berdagang. Duch, makin tua yang makin romantis.
Sedih juga dengan meninggalkan masjid al-Islah, masjid Departemen Koperasi. Masjid tempat aku beristirahat sejenak.
Tapi, alhamdulillah, di tempat ini, dekat juga dengan masjid. Namanya masjid Hidayatullah, lagipula disini, ada mushalla juga.
Makasih Ya Allah
Agak sedih juga meninggalkan kantor di tempat yang lama, kangen dengan bincang-bincang bersama sepasang suami istri yang sudah cukup tua, tapi dengan keromantisannya, mereka berdua berjualan nasi remes dan soto betawi. Jadi teringat, bahwa mereka berdua jika berjualan, sang suami (bisa dibilang kakek sich) mendorong gerobak untuk sampai tujuan, sedangkan sang nenek adalah yang berdagang. Duch, makin tua yang makin romantis.
Sedih juga dengan meninggalkan masjid al-Islah, masjid Departemen Koperasi. Masjid tempat aku beristirahat sejenak.
Tapi, alhamdulillah, di tempat ini, dekat juga dengan masjid. Namanya masjid Hidayatullah, lagipula disini, ada mushalla juga.
Makasih Ya Allah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: