22 Oktober 2008
Seorang akhwat ataupun ikhwan, ketika mendambakan pendamping, pasti dia akan kebingungan..ada yang kebingungan bagaimana harus memulai (sedang, kenalan lawan jenispun sedikit), ada yang kebingungan bagaimana cara menyampaikannya kepada si target (bagi yang sudah ada target), bahkan nanti ketika sedang menanti menuju Akad Nikah, ada yang kebingungan biayalah, Tempatnyalah, dan sederetan bingung lainnya..

Kata seorang ustadz..Seorang yang mau nikah, dia itu selalu pusing..

Pokoknya, ketika mau memulai..pusing

Ketika sedang berproses..pusing

Ketika menanti menuju Akad..pusing

Ketika sudah menikah..pusing lagi..


Bagi seorang akhwat ataupun ikhwan yang ingin mendambakan keluarga yang dirahmati Allah sehingga tercapai keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah..maka hal itu dapat tercipta ketika kita memulainya semenjak proses menuju pernikahan itu sendiri. Bagaimana mungkin Allah memberikan sakinah dalam keluarga kita, sedang dalam memulainya saja melalui pacaran?

Dahulu, Siti Khadijah ketika mendambakan Rasulullah saw, beliau mengutus pekerjanya untuk melihat kepribadian Rasulullah saw. Lalu, setelah pekerjanya memberitahu akhlak dan kemuliaan Rasulullah saw. Maka Siti Khadijah semakin tertarik, dan Siti Khadijah melamar Rasulullah saw. melalui kerabatnya.

Dahulu, ketika Rasulullah saw. sedang mengisi ta'lim bersama sahabat-sahabatnya, tiba-tiba ada seorang wanita yang datang menuju Beliau saw. dan langsung menawarkan diri,

"Ya Rasulullah saw, aku datang hendak memberikan diriku padamu."


Maka putri Anas berkata, "Betapa sedikitnya perasaan malunya, idih..idih". Anas berkata, "Dia lebih baik daripada engkau, dia menginginkan Rasulullah saw. Lalu menawarkan dirinya kepada beliau.

--------------------------------------------------------------------

Nach, dari dua kisah diatas, dapat di tarik simpulan, bahwa si akhwat dapat juga menyampaikan rasa keinginan kepada si Ikhwan, bisa melalui sahabat/kerabat/orang yang Anda percayai. Juga bisa menyampaikan secara langsung.

Tapi, rasanya pada jaman sekarang, jarang ada wanita yang menawarkan diri secara langsung. Lagipula, dalam menyampaikan secara langsung, dikhawatirkan tidak bisa menjaga hati.

Saya sendiri, sangat terkesan apabila ada akhwat yang memulai terlebih kepada si Ikhwan, sebagaimana sahabat Rasulullah saw. melakukannya.

Nach, para akhwat..ayoo, jangan malu-malu untuk memulai..

0 komentar: