03 Juli 2008
...
"Mbak sudah, semuanya berapa?". Tanyaku kepada penjual warung nasi tegal.
"Pakai apa aja mas?".
"Hmm..pakai ayam, trus sama tahu ajah". Jawabku, sambil berpikir bahwa paling tidak harganya 6-7 ribu.
"Sepuluh ribu mas".

weleh, mahal amat, masa cuma makan sederhana seperti itu sepuluh ribu. Padahal, kemarin sewaktu di Bandung, aku makan nasi timbel, lengkap dengan lalapan, dan daging, harganya cuma 6000 ajah. (geleng-geleng)
...

Itulah kali pertama aku makan bersama daging ayam di WarTeg. Hanya penasaran saja dengan ayam yang dilumuri oleh bumbu yang berwarna kehitaman.

Hmm..kayaknya enak tuch. Nyobain ahh..

Begitulah pikirku ketika memilih menu makanan, disebuah WarTeg di daerah Santa, Jakarta Selatan. Dimana sebelumnya, menu ku tidak berubah-berubah dari Tongkol, Sayur asem, sayur tahu, sayur tempe, atau bacem dan telor dadar.

Tapi, begitu aku mengetahui bahwa harganya Sepuluh Ribu, wah..aku akan pikir-pikir lagi dech untuk makan di WarTeg pakai Ayam lagi. Mengingat Budget ku untuk makanan per harinya harus kurang dari Sepuluh Ribu.

Lho, memang bisa gitu?

Bisa saja..begini, di kontrakanku, alhamdulillah ada Rice Cooker, jadi tinggal beli lauknya saja jika ingin makan. Biasanya untuk satu porsi, dengan membeli tongkol dan sayur tahu, cukup dengan 4 ribu saja. Atau, udang dengan tempe bacem, cukup dengan 3 ribu rupiah, jadi, makan dalam sehari bisa 3 kali, dengan menu yang bervariasi, dengan pengeluaran 10 Ribu rupiah. Cukup pintar kan..dimana harga BBM semakin naik, pemikiran dalam mengelola dana pun harus semakin pintar.

Lalu, bagaimana dengan pengelolaan dana teman-teman sekalian?

0 komentar: