25 Juni 2008
Hari Selasa, 24 Juni 2008 Pukul 17.30, bersama risma (sebutan motor karisma), aku pulang kantor untuk menuju mesjid al-azhar. Dengan liukan yang aduhai, rismaku kuajak berlari meliuk sana meliuk sini dengan kecepatan yang luar biasa, sekitar 20-30 km/jam (ya iya lah..masa ya iya donk), melewati mobil-mobil, dan motor-motor yang terjebak macet. Sesampai Jl. Sudirman, kemacetan semakin menjadi-jadi, ada apa ini..rasa penasaran membuatku nekad menerobos kemacetan total itu. Bahkan Busway pun berhenti beroperasi, dan motorpun masuk jalur cepat dan jalur busway. Wuihh..makin penasaran ajah nich.

"Pak..kalo motor, lewat jalur bus way ajah, ga apa-apa". Sahut seorang yang tampak membantu mengatur kacaunya lalu lintas.

Wah, jadi semakin tertantang untuk lewat jalur bus way, kapan lagi coba motor bisa lewat jalur bus way. Ketika baru melaju beberapa langkah, di depan universitas atmajaya, Subhanallah, kulihat jejeran orang-orang berdiri dihadapanku, mungkin sekitar 50-80 orang. Dan, kulihat juga, satu mobil avanza plat merah terguling dan terbakar, mengeluarkan asap yang mengepul menjunjung langit. Rasa cemas pun menghampiriku, jikalau aku tetap melaju lewat jalur bus way ini, mungkin aku kena sasaran berikutnya. Ah, dari pada risma kesayanganku kenapa-kenapa mending lewat jalur biasa ajah, yang dilalui banyak kendaraan, biar macet, yang penting selamat.

"Ga apa-apa Pak, lewat jalur bus way ajah.."

Ga apa-apa mbok mu, didepan banyak orang gila begitu. Aku berkata "orang gila" karena memang mereka sudah gila. Demo menolak kenaikan BBM, tapi berlangsung anarkis. Sudah begitu, yang terpikirkan oleh ku, apa mereka tidak solat maghrib? Astaghfirullah.

Akhirnya, alhamdulillah, akupun sampai di mesjid al-azhar. Salah satu mesjid yang menjadi tempat aku untuk bertafakur dan merenungi hidup ini.

Makasih Ya Allah, Engkau memberikanku keselamatan sehingga sampai di al-Azhar. Dan tidak ada nikmatMu yang aku dustakan. Ampunilah aku yang sedikit sekali mensyukuri nikmatMu.

0 komentar: